Sudah menjadi hal yang wajar ketika sebuah organisasi yang dalam perjalanan sejarahnya mencoba untuk menanyakan kembali eksistensinya, begitu juga dengan Program Keluarga Harapan yang sudah berjalan kurang lebih tiga tahun, dalam tiga tahun tentunya menyimpan berjuta persoalan baik yang berupa solusi atas berbagai persoalan maupun kendala yang menghadang.
Sebagai seorang pendamping Program Keluarga Harapan, saya mencatat sesuatu yang maha dasyat untuk untuk segera di optimalkan tentang Stategi hubungan dari Trisula PKH dilapangan (Pendamping PKH sebagai Operator Lapangan dan Dua Service Provider sebagai Penyedia Layanan dibidang Pendidikan dan Kesehatan) dan didukung oleh Pemerintah daerah sebagai tongkatnya serta PT Pos sebagai batu pengashnya.